BUS PENYELAMAT PART 6

 Sindi dan Meri terperanjat. Suara ledakan itu terdengar begitu keras. Sehingga membuat para psikopat itu berlari jauh ke belakang sana untuk mencari tahu apakah gerangan yang sedang terjadi. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara letusan itu. Berkali-kali.

"POLISI! ANGKAT TANGAN!" Suara itu terdengar lantang menghardik. Memberikan sebuah peringatan. Mendengar kata "polisi", sontak mereka berdua segera keluar dari tempat persembunyian dan berteriak histeris untuk meminta pertolongan.

"Toloong.. Toloong.." Meri berteriak. Mereka berdua mulai berjalan perlahan untuk menuju ke arah suara tersebut. Mereka saling berpelukan, berjalan dengan kaki yang terseok-seok menggunakan bilah kayu yang mereka jadikan tongkat. 

Para kanibal gila itu berhamburan. Mereka berlari kocar-kacir, kabur untuk menyelamatkan diri mereka dari kejaran para polisi. Mereka bahkan sampai tak peduli lagi melihat Meri dan Sindi yang berjalan di hadapan mereka. Mereka berlari seperti orang yang dikejar oleh setan.

Hanya selang beberapa detik kemudian, muncullah beberapa orang polisi dari balik semak-semak. Mereka berlari sembari menghunus senjata. Salah satu dari mereka berhenti tepat di depan Meri dan Sindi.

"ADA DUA KORBAN LAGI YANG SELAMAT! TOLONG PANGGIL TIM MEDIS, CEPAT!" Teriak polisi itu untuk memanggil teman-temannya yang lain. Mereka berdua pun segera di evakuasi. Meri dan Sindi dibawa pakai tandu menuju mobil ambulans. Mereka berhasil diselamatakan.

Saat mereka melewati rumah para psikopat gila itu, terlihat ada sekitar delapan orang pria yang tergeletak di tanah. Mereka berlumuran darah. Para psikopat itu melawan dan membacok punggung salah satu polisi dengan golok. Sehingga membuat salah satu polisi itu menjadi kritis. Atas perwalanan tersebut, sehingga beberapa dari mereka pun ditembak oleh polisi hingga tewas. Beberapa yang lain lagi tampak pasrah dengan luka di kaki dan tangan yang terikat di belakang. Akan tetapi ada ganjal, sang sopir bus yang misterius itu tidak terlihat berada di sana. Dimanakah ia berada? Apakah dia berhasil kabur?

Di pagi itu, dua orang polisi menerima telepon dari salah satu sopir travel yang melintas di jalan raya. Sopir tersebut melihat ada bekas ban mobil yang slip di aspal, sehingga membuatnya penasaran dan turun untuk melihatnya. Saat ia tiba di luar, ia melihat ada sisa-sisa bekas pecahan kaca mobil yang berseraksn di tepi jalan. Pecahan-pecahan itu mengarah ke dalam semak. Dia pun segera ke sana untuk menyelidiki.

Dia sungguh terkejut, ternyata dia menemukan sebuah mobil yang terbalik. Mobil itu penyok. Ia juga menemukan banyak sekali tetesan darah yang berceceran di dalam mobil dan juga melumuri daun-daunan. Ia pun segera berlari ke dalam mobilnya untuk menelepon polisi.

Saat sopir itu tiba di dalam mobilnya, ia segera menghubungi polisi. Akan tetapi di tempat itu tidak ada sinyal. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba muncul dua orang pria dari balik semak-semak dengan membawa senjata tajam. Mereka berlari menyerang sopir tersebut yang berada di dalam mobilnya.

Melihat hal tersebut, sang sopir itu langsung tancap gas dan memacu mobilnya itu dengan begitu kencang. Dia pun selamat dari serangan tersebut. Setelah jauh berkendara, ia pun berhasil mendapatkan sinyal hp nya. Sang sopir itu pun segera melaporkan kejadian tersebut pada polisi. Hasilnya, dua orang polisi pun segera dikirim ke lokasi secepatnya.

Saat tiba di lokasi, dua orang polisi itu malah diserang pula oleh beberapa orang dengan senjata tajam. Mereka pun segera masuk ke dalam mobil dan kembali pulang menuju kamp untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan. 

Belasan polisi yang bersenjata lengkap pun segera diturunkan ke lokasi kejadian. Mereka memburu orang-orang gila itu hingga masuki area perkebunan karet. Mereka sungguh begitu kaget, mereka menemukan jasad seorang pria yang telah membusuk di dalam sebuah lubang perangkap. Pria itu tewas tertusuk oleh kayu-kayu runcing yang berada di dasar lubang. Atas penemuan itu, polisi pun langsung menetapkan mereka sebagai tersangka dan segera menangkap mereka semua.

Setelah para psikopat gila itu ditangkap, akhirnya semua pun terungkap. Sungguh biadab, ternyata mereka telah membunuh puluhan orang dalam rentang waktu 15 tahun terakhir. Mereka semua adalah para penjual organ tubuh manusia. Organ-organ tubuh itu mereka kemas dengan begitu rapi, lalu kemudian mereka jual ke luar negeri untuk mendapatkan uang yang berlimpah. Semua para psikopat itu dijatuhi hukuman mati.

Meri dan Sindi berhasil pulang menemui keluarga mereka dengan selamat. Memang benar, tak ada yang bisa menahan Sindi untuk pulang. Meski badai hujan dan petir sekalipun, dia pun tetap juga akan pulang. Akan tetapi semenjak kejadian itu, Sindi pun mulai sadar dan belajar, ia selalu memperhitungkan setiap nasehat dan teguran yang dilontarkan oleh orang tuanya. Karena peristiwa berdarah yang menimpamya kemarin, adalah salah satu akibat karena ia durhaka dan tidak mau mendengarkan ucapan orang tuanya. 

Sebulan kemudian, hari libur itu pun berakhir. Sindi dan Meri kembali melanjutkan perkuliahan mereka seperti dulu. Di malam itu, hujan kembali turun.

Tiba-tiba teleponnya berdering. Ada seseorang yang menelepon nya. Sindi segera mengangkat telepon itu.

"Halo..."

"HEI WANITA PEMABUK! AKU SUDAH BERADA DI DEPAN PINTU RUMAH MU, AKU AKAN MEMENGGAL KEPALAMU..!" Tuutt.. Tuuutt..

Panggilan pun berakhir. 


Cerita Bersambung ke Part 7..

Terimakasih sudah membaca ceritanya sampe selesai.

Tolong bantu share ya, biar kami makin semangat lagi untuk membuat konten.

Penulis : Zain Losta Masta

PART 1       PART 2     PART 3     PART 4

PART 5       PART 6     PART 7     PART 8

PART 9       PART 10   PART 11   PART 12 

PART 13     PART 14   PART 15   PART 16

PART 17     PART 18   PART 19   PART 20

PART 21     PART 22   PART 23   PART 24

PART 25     PART 26   PART 27   PART 28 

PART 29     PART 30   PART 31   PART 32 

PART 33     PART 34   PART 35   PART 36

PART 37     PART 38   PART 39   PART 40

PART 41     PART 42   PART 43   PART 44

PART 45     PART 46   PART 47   PART 48

PART 49     PART 50   PART 51   PART 52

PART 53     PART 54   PART 55   PART 56

PART 57     PART 58   PART 59   PART 60

PART 61     PART 62   PART 63   PART 64

PART 65     PART 66   PART 67   PART 68

PART 69     PART 70   PART 71   PART 72 

PART 73     PART 74   PART 75   PART 76

PART 77     PART 78   PART 79   PART 80

PART 81     PART 82   PART 83   PART 84

PART 85     PART 86   PART 87   PART 88

PART 89     PART 90   PART 91   PART 92

PART 93     PART 94    PART 95


LIHAT CERITA LAINNYA




Comments

Popular posts from this blog

ISIM MUFRAD, MUTSANNA, DAN JAMAK

TERNYATA KEBERADAAN TEMBOK YA'JUJ WA MA'JUJ ADA DI....

Kisah pertarungan burung srigunting vs elang siraja udara