Posts

Showing posts from April, 2022

BUS PENYELAMAT PART 7

Image
  Hampir saja ia terjatuh ke lantai. Jantungnya berdegup seakan ingin meledak. Suara itu? Bukankah dia adalah sopir bus yang menyeramkan itu? Bagaimana mungkin dia bisa selamat dari sergapan para polisi yang bersenjata lengkap? Sindi menekan bdadanya dengan raut muka cemas. Rasa takut mulai menyerang.  Seakan masih tak percaya dengan kejadian yang baru terjadi, ia pun segera berlari untuk mengunci pintu rumah kontrakan nya. Lalu berdiri sambil membelakanginya dengan wajah yang pucat. Keringat dingin mengucur di pelipis matanya. Ia masih ingat betul bagaimana ngerinya pria gila itu saat memburunya di ladang karet satu bulan yang lalu. Ia berlari membawa pedang yang tajam menyusuri rerumputan di kebun karet. Andai kata saat itu jika dia berhasil menemukan Meri dan Sindi yang mengumpat, pasti ia akan memenggal kepala mereka tanpa belas kasih. Pria itu benar-benar adalah manusia yang kejam dan tidak punya hati nurani. Tiba-tiba teleponnya kembali berdering di kamar.  "Krriiing... Krii

BUS PENYELAMAT PART 6

Image
 Sindi dan Meri terperanjat. Suara ledakan itu terdengar begitu keras. Sehingga membuat para psikopat itu berlari jauh ke belakang sana untuk mencari tahu apakah gerangan yang sedang terjadi. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara letusan itu. Berkali-kali. "POLISI! ANGKAT TANGAN!" Suara itu terdengar lantang menghardik. Memberikan sebuah peringatan. Mendengar kata "polisi", sontak mereka berdua segera keluar dari tempat persembunyian dan berteriak histeris untuk meminta pertolongan. "Toloong.. Toloong.." Meri berteriak. Mereka berdua mulai berjalan perlahan untuk menuju ke arah suara tersebut. Mereka saling berpelukan, berjalan dengan kaki yang terseok-seok menggunakan bilah kayu yang mereka jadikan tongkat.  Para kanibal gila itu berhamburan. Mereka berlari kocar-kacir, kabur untuk menyelamatkan diri mereka dari kejaran para polisi. Mereka bahkan sampai tak peduli lagi melihat Meri dan Sindi yang berjalan di hadapan mereka. Mereka berlari seperti orang

BUS PENYELAMAT PART 5

Image
 Empat orang pria itu menggotong tubuhnya. Meri menjerit dan memberontak berusaha untuk melepaskan diri. Suaranya terdengar histeris memadati lorong yang kumuh itu. Akan tetapi semuanya sia-sia, mereka terus menyeret tubuhnya dan membawanya menuju ke sebuah ruangan yang terletak di lantai bawah.  Ketika mereka tiba di depan mulut pintu ruangan tersebut, seketika itu juga aroma busuk langsung menyeruak menusuk ke dalam hidungnya. Sungguh menjijikkan. Tempat itu penuh dengan bangkai-bangkai yang telah membusuk. Tulang-belulang berserakan. Darah merah tersebar di mana-mana melumuri lantai ruangan.  Di dalam ruangan tersebut, terdapat banyak sekali kandang-kandang besi yang sengaja dibuat untuk menampung para mangsa mereka sebelum disembelih. Terlihat beberapa ekor babi hutan yang telah mati dan sebagiannya lagi ada juga yang sedang terkurung di balik jeruji. Mereka memasukkan Meri ke dalam salah satu kandang besi tersebut, dan kemudian meninggalkannya begitu saja di tempat itu.  Meri teru

BUS PENYELAMAT PART 4

Image
 Belum sempat kakinya beranjak dari depan ruangan itu, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu dari atas langit-langit ruangan. "Ya Tuhan!" Ia menjerit di dalam hati. Dua tubuh manusia tanpa kepala digantung dengan tali. Darahnya menetes seperti air yang keluar dari kain jemuran. Aroma busuk menyeruak tajam ke dalam rongga hidungnya. Beberapa tengkorak kepala manusia terlihat menggantung di dinding. Kepala sapi dan babi tergelatak begitu saja di lantai yang berlumuran darah.  Di dalam ruangan itu banyak sekali kandang-kandang besi yang sepertinya mereka gunakan untuk mengurung para korban mereka sebelum disembelih. Benar, ada beberapa ekor babi yang terlihat meringkup di dalam kandang-kandang tersebut. Sindi ketakutan. Ia segera pergi meninggalkan tempat tersebut. Di depan sana, ia bertemu lagi dengan sebuah persimpangan lorong. Ruangan bawah tanah itu sungguh begitu luas. Sepertinya ruangan ini adalah peninggalan dari penjajah jepang. Beberapa langkah kakinya masuk ke dalam loro