Posts

Showing posts from May, 2020

Cerpen - Pertemuan - Part 3

Image
Part 3 Wa’alaikumussalam...” Sarah langsung menoleh. Saat itu matanya tidak berkedip sedikitpun menatap wajah Fatih. Sepertinya dia masih tidak percaya bahwa Fatih akan datang ke rumahnya. “Eeeh Mas Fatih. Gimana kabarnya? Kok gak bilang-bilang kalo mau kesini?’ Sarah bertanya dengan separuh wajah  membendung senyum. “Alkhamdulillah, kabarnya baik. Sarah gimana kabarnya? Kata Pak Bahri, Sarah sakit, ya?” Fatih bertanya balik.  “Nggak, kok, Sarah gak sakit. Cuma gak enak badan aja, hehe” Sarah bangun dari kursi.  “Ayo masuk, Mas. Mama Papa ada di dalam. Bentar, ya, biar aku panggilin dulu” Sarah segera bergegas ke dalam rumah untuk memanggil ibu dan ayahnya. Sedangkan Fatih masih mematung di tempat itu tanpa beranjak. “Eh nak Fatih, ya? Ayo masuk, Sarah sering cerita tentang nak Fatih, loh sama ibuk” Ibu Sarah tersenyum ramah menyambut kehadiran Fatih. “Ihh Ma.. kenapa ngomong gitu?” Sarah menyikut Ibunya menahan malu. Dia malu karena Ibunya berbicara tanpa rem. “Iya, buk” Fatih mulai s

Cerpen - Pertemuan - Part 2

Image
Part 2 “Ayo dimakan kuenya, nak Fatih, Sarah. Ibuk mau masak-masak dulu di dapur buat makan malam kita nanti” Ibuk Sarah segera pamit ke dapur. Sarah juga pamit ikut untuk membantu Ibuk Rahma memasak.  Tinggallah Fatih dan Pak Bahri di ruangan tamu. Mereka asyik bercerita. Setelah lama bercerita, ternyata Fatih baru tahu bahwa dulunya Pak Bahri itu adalah anak santri juga. Dulu beliau mondok di pesantren Purba Baru. Pesantren tersebut berada tidak terlalu jauh dari pesantren Fatih dan Sarah. Beliau adalah alumni pesantren tersebut. Pak Bahri banyak bertanya tentang pelajaran ilmu nahwu yang sudah lama tidak pernah lagi beliau pelajari. Pak Bahri sudah banyak yang lupa tentang kajian ilmu tersebut. Kebetulan pula Fatih ada di sana, jadi kepada Fatihlah tempat beliau mengulang semua kajian yang pernah beliau pelajari selama beliau berada di pesantren.  Dan syukurlah Fatih bisa menjawab semua pertanyaan tersebut dengan mudah. Saat itulah Pak Bahri mulai tertarik pada Fatih. Pak Bahri meng

Cerpen - Pertemuan - Part 1

Image
Part 1 Tampias air hujan yang mengalir di permukaan jendela mobil membuat Fatih terbang begitu saja mengenang masa lalunya. Masa-masa di sekolah memang manis untuk ditelusuri. Saat itu hujan lebat turun mengguyur atap pesantren klasik yang berlubang. Airnya menetes dan membanjiri lantai ruangan. Setiap kali musim hujan turun, maka proses belajar mengajar harus dihentikan. Karena para santri sibuk memindahkan bangku-bangku sekolah dan juga menimba air yang membanjiri lantai ruangan. Dulu, Fatih sekolah di pesantren Raihanul Jannah, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Dia sempat berhenti selama satu tahun untuk membantu orangtuanya memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja sebagai pemotong karet. Hasilnya tidak menentu. Saat musim hujan tiba, Fatih beralih profesi menjadi saudagar kayu bakar. Itulah yang dia lakukan untuk mengisi waktunya selama satu tahun. Namun, setelah satu tahun berhenti dari sekolah, karena penghasilan kerjaannya itu juga kadang tidak menentu, entah kenapa tiba-tiba saj