Posts

Showing posts from December, 2019

CERITA MISTERI HUTAN LADANG KARET PART 6

Image
Ada yang menarik perhatian kami di ujung tangga tersebut. Di sana terlihat ada lagi sebuah ruangan ataupun jalan. Entahlah aku tidak tahu. "Ya Tuhan, besar sekali bangunan ini. Tolong selamatkan temanku itu" Begitu gumamku dengan nada cemas. Kami terus mengikuti jalan yang menurun ke arah bawah untuk mencapai ruangan tersebut. ************************** PART 6 Sebelum keluar dari Lorong tangga tersebut, kami membiarkan si hitam terlebih dahulu untuk memantau situasi. Karena si hitam jauh lebih berani dari pada kami semua yang pada saat itu merasa takut. Pak Witan takut karena beliau baru saja sudah menyaksikan langsung makhluk yang telah aku ceritakan kepada beliau dulu. Dan begitu juga dengan aku sendiri. Maka karena itulah kami berdua menjadi takut. Namun kami tidak tahu dengan Mardian, karena dia belum pernah melihat makhluk itu secara langsung. Dan dia hanya mengenalinya dari ceritaku dan juga cerita Pak Witan. Akan tetapi, walaupun belum bertemu langsung,

CERITA MISTERI HUTAN LADANG KARET PART 5

Image
PART 5 Setelah mendengar hal tersebut, untuk memastikannya, Mardian pun memberanikan diri untuk melihatnya sekali lagi. Sedangkan Logi bersiap-siap menodongkan senjatanya dari belakang untuk menjaga Mardian. >>> Aku masih berdiri di posisi yang sama tidak beranjak sedikitpun. Pak Witan juga berdiri bersamaku. Kami berada di belakang Logi. Semua cahaya lampu senter kami menyorot ke arah yang sama, yaitu ke arah bunyi suara itu berasal. Mardian terus berjalan pelan sambil tangannya bersiap-siap untuk menarik pelatuk senjata. Semuanya tiba-tiba mendadak runyam, berubah menjadi sunyi dan mencekam, tidak ada yang terdengar selain dari pada bunyi suara tetesan air yang jatuh di ruangan pertama. Kini, suara bising itu benar-benar telah lenyap entah kemana. Sekitar 5 meter lagi di depan, Mardian akan segera sampai di tempat Pak Witan melihat mahkluk tersebut. Selangkah demi selangkah dia ayunkan dengan begitu pelan sekali. Aku bahkan tidak bisa mendengar sedikitpun buny

CERITA MISTERI HUTAN LADANG KARET PART 4

Image
PART 4 Senja telah tiba. Langit terlihat indah berwarna jingga, menandakan siang akan segera berganti malam. Malam ini adalah malam yang ke enam. Ba'da isya, kami semua berkumpul melingkari tumpukan kayu api unggun sembari ngobrol santai dan berbagi cerita. Pak Witan masih bercerita mengenai kejadian semalam mengenai anjingnya yang tewas mengenaskan oleh seekor beruang jantan. Beliau kelihatan prihatin sekali dengan anjing kesayangan beliau tersebut. Karena beliau sudah lama memeliharanya, kata beliau sudah hampir sekitar tujuh tahun. Di dalam kejadian tersebut, rupa-rupanya Pak Witan dan dua orang temanku itu terlambat hanya beberapa menit saja, setelah mereka sampai di lokasi ternyata anjing milik beliau sudah kejang-kejang di gigit oleh beruang tersebut. Saat melihat kejadian itu, Logi langsung melepaskan tembakan hingga tepat mengenai bagian belakang kepala beruang tersebut. Seakan masih ragu, Ia kemudian menembaknya sekali lagi juga di posisi kepala hingga beruang i

CERITA MISTERI HUTAN LADANG KARET PART 3

Image
PART 3 "TOOLLOOONNGG.. ! Teriak ku histeris... Penglihatanku langsung gelap. Runyam. Aku terbangun dari tidur dengan nafas yang sesak. "Untung saja mimpi" Begitu gemingku dalam hati. Lega sambil mengatur nafas. Jam sudah menunjukkan pukul 02:00 dini hari. Kulihat Logi sudah tidak ada lagi di sebelahku. Aku kemudian menyalakan senter di kepala dan mulai melihat sekeliling untuk mencari Logi. Aneh, Logi, Pak Witan dan juga Mardian sudah tidak ada lagi di sekitar tenda. Nereka semua sudah pergi. Kemana mereka pergi? Aku masih kebingunan mencari mereka. Aku mulai berteriak memanggil mereka satu persatu. "Mardian..! Logi...! "Pak Witan..! "Kalian dimana..?" Suaraku terdengar menggema keras di penjuru hutan kebun karet. Namun tidak ada suara yang manyahuti panggilanku. Kabut tebal sudah turun semenjak tadi aku bangun. Si hitam, si kuning dan semua anjing milik Pak Witan juga tidak ada lagi yang terlihat. Hanya aku sendiri yang masih b

CERITA MISTERI HUTAN LADANG KARET - PART 2

Image
PART 2 Dua bulan telah berlalu. Masih menjadi pertanyaan terbesar di dalam hatiku, tentang siapakah gerangan yang telah membawaku pergi dari parit pembatas jalan hingga ke gerbang halaman depan rumah kakek ku. Tentang siapakah yang melempari rumah kakekku di malam itu? Dan makhluk apakah yang telah mengejarku di malam itu? Itulah yang masih menjadi pertanyaanku hingga saat ini. Hari ini adalah hari sabtu, aku sengaja datang kembali menuju desa kakek ku di malam yang sama, hanya saja waktunya berbeda. Kali ini aku ditemani oleh dua orang teman dekatku, yaitu Mardian dan Logi. Kami adalah teman sekampus, namun berbeda jurusan. Kedua temanku itu adalah anak Criptozology, sedangkan aku adalah anak Teknic Visual di kampus kami. Mardian dan Logi, mereka berdua sepertinya sangat penasaran sekali mendengar ceritaku mengenai cerita makhluk aneh yang telah mengejarku di kebun karet sekitar dua bulan yang lalu. Hingga merekapun mengajakku kembali untuk datang ke desa kakek ku dan me

CERITA MISTERI HUTAN LADANG KARET - PART 1/9

Image
PART 1 Malam ini hujan turun deras, petir menggelegar terdengar saling bersahutan di atas langit malam. Sudah begitu lama musim panas ini melanda, sepertinya inilah waktu yang tepat untuk musim hujan pulalah yang mendapat gilirannya. Malam ini adalah malam minggu, konon katanya malam ini adalah malam yang panjang bagi kaum muda, akan tetapi aku kurang setuju, karena bagiku semua malam itu sama saja panjangnya, namun hal itu juga tergantung dengan situasi apakah yang sedang kita hadapi. Sebagaimana halnya dengan malam ini, sepertinya aku harus mengakui bahwa malam minggu ini adalah malam yang cukup panjang dan mencekam daripada malam-malam minggu yang sebelumnya. Karena malam ini aku harus menginap dirumah kakek ku di sebuah desa yang terpencil dan cukup jauh dari pusat kota. Aku ingin ceritakan sedikit cerita mengenai desa kakek ku ini. Desa kakekku ini adalah sebuah desa yang kecil, desa ini adalah desa petani yang kebanyakan mereka berasal dari kota maupun luar kota. Di