BUS PENYELAMAT - PART 33
Part 33 Saat itu jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Suasana desa Serampeh masih tampak begitu lengang. Sepertinya hampir dari semua masyarakat yang ada di sini sedang sibuk mencari Irma yang masih belum juga ditemukan. “Lihat itu!” Meri mengarahkan mulut dan telunjuknya ke halaman rumah. Di sana terlihat sebuah motor trail yang terparkir rapi di halaman rumah. Itu adalah motor trail milik Buyung. “Bagaiamana jika aku menggunakan motor trail tersebut untuk mempersingkat waktu?” Meri menaikkan alis matanya sembari menatap wajah Sindi. Sindi kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh temannya itu. Sedikit pun ia tak pernah terlintas untuk membajak motor Buyung untuk melarikan diri dari desa tersebut. “Jangan khawatir, aku bisa membawanya, kok” lanjut Meri lagi untuk meyakinkan temannya. “bukan itu yang aku takutkan, akan tetapi bagaimanakah caranya aku menjelaskan semua ini pada Buyung jika kau membawa motor trailnya pergi? Semua rencana kita pasti akan terbongkar oleh mer