CERITA MISTERI HILANGNYA KAMUW
"Besok, kalian bertiga datanglah ke ladang saya, kita akan menebang kulit manis untuk belanja raya di pekan depan."
Ketiga orang temannya itu pun setuju. Sebelum liur embun di pagi itu benar-benar meleleh di kaki hari, mereka semua bahkan sudah mulai menebang, membelah, dan juga mengupas satu demi satu kulit manis tersebut. Sepertinya belum juga sempat matahari tergelincir dari atas cakrawala, keempat orang yang seguru itu telah selesai menuntaskan pekerjaan mereka. Sungguh tak biasa, seakan-akan tangan dan tubuh mereka dirasuki oleh kekuatan hitam.
"Kalian bertiga duluan saja, takut nantinya si saudagar yang super sibuk itu akan segera menutup pintu rumahnya. Agar tak begitu rumit, maka juallah kulit manis ini dengan harga pasaran padanya. Nanti, aku akan segera menyusul setelah mandi," pria yang bernama Kamuw itu segera membawa handuknya ke sebuah sumur. Tiga orang temannya itu segera melangkah pulang ke desa.
Perjalanan itu menyita waktu hampir lima jam. Wajar, karena ladang Kamuw memang terasing jauh di jantung rimba. Meski pihak taman nasional telah berulangkali memanggilnya ke balai perhutanan, namun berulangkali pula Kamuw memamerkan ilmu kebalnya itu di hadapan mereka. Akhirnya, tidak ada lagi yang berani menegurnya. Kamuw bergoyang di rimbanya.
Setelah menjual kulit manis tersebut, ketiga orang temannya itu menunggu sang tuan tiba membagikan upah. Namun, Kamuw yang ditunggu-tunggu itu belum juga menampakan batang hidungnya. Hingga senja menua di ufuk barat, ketiga orang temannya itu pun memutuskan untuk pulang kerumah mereka.
Satu dua hari berlalu, dan berminggu-minggu juga telah berganti, namun Kamuw seakan-akan telah lenyap ditelan bumi. Pondoknya bersih tanpa debu dan arang di dapur. Pakaiannya terlipat rapi di lemari kecil, handuknya tersampir di dinding. Tempat itu, seakan-akan telah dibersihkan sebelum ditinggalkan oleh tuannya. Satu-satunya jejak yang ditemukan oleh masyarakat adalah seonggok kotoran manusia yang telah mengering di tepi jalan.
Kamuw lenyap tanpa cerita, tanpa pesan dan juga tanpa jejak. Kini hampir satu abad telah berlalu, Kamuw belum juga datang menjemput uang kulit manisnya. kemanakah si Kamuw si kebal itu pergi?
Ataukah ia sudah berubah menjadi Ta!?
Kamuw hilang seperti asap yang keluar dari api.
Kamu Kamu Kamu.
Comments
Post a Comment