Motivasi Pembuka Jiwa - Siapa Aku?
Saat malam datang menghampirimu, semua tahu, bahwa gelap akan segera merengkuh segala cahaya.
Terkadang itulah yang membuat kita ragu..
Perubahan waktu sama layaknya dengan perubahan musim yang ada di dalam jiwa, harap dan takut membaur padu dalam satu waktu yang bersamaan.
Antara suka dan duka, semua itu telah menjadi hukum yang mutlak bagi suatu kehidupan.
Memang benar, hal yang paling rumit di sini ialah berjalan di atas jalan hidup kita sendiri, padahal, kita hanya perlu sedikit melangkahkan kaki agar dapat terus bergerak maju..
Dalam sebait pepatah lama, dikatakan bahwa alam ini terkembang luas menjadi seorang guru.
Kepada selembar daun yang jatuh, kita dapat belajar, bagaimana mungkin ia tidak menyimpan rasa dendam kepada angin yang telah menjatuhkannya.
Memang benar, manusia itu hidup dan tumbuh dalam banyak situasi. Dalam belantara hutan yang jauh, di padang gurun yang tandus, di hamparan lautan yang luas, dan di dalam perkotaan yang begitu megah, namun sejatinya pada saat itulah mereka belajar untuk mengenali diri..
Mengenali diri sendiri bukanlah seperti kau ingin mengenali diri orang lain, sebab, kau tak butuh mata untuk melihatnya.
Cukuplah kau tutup kedua matamu itu, dan lalu biarkan hati dan benakmu saling berdebat panjang untuk mencari tahu di dalam sebuah renungan. Sebab, merekalah hakim tertinggi yang sudah lama bersemi di dalam ragamu.
Namun, jika keduanya masih juga tak menemukan benang merah yang kau cari, maka hadirkan-lah imanmu. Karena dialah sebaik-baik penolong yang dapat menolong.
Pada akhirnya, kau-pun akan sepakat dengan sebuah kesimpulan kecil,
"Kau adalah suatu ketiadaan yang kemudian diadakan oleh Tuhan, dan lalu kau-pun akan kembali pada suatu ketiadaan."
Ketahuilah, saat ini ada milyaran manusia yang hidup di dunia ini, yang setiap hari selalu menghirup berbagai aroma kehidupan yang berbeda. Kau mungkin tengah sibuk membaca tulisan yang singkat ini dengan kadar penalaran yang kau punya. Namun apakah kau tahu saat ini juga ternyata ada milyaran kesibukan manusia lain--yang justru juga berlangsung dalam satu waktu yang bersamaan dengan waktumu saat ini.
Saat ini? Iya benar pada saat ini.
Kau mungkin tengah duduk santai sembari menikmati angin kehidupan yang segar di pinggiran pantai, namun, di belahan dunia lain kita tidak tahu.
Mungkin saja ada yang tengah bahagia karena ia baru saja lulus dari sebuah akademi, ada yang masih berlari mengejar mimpinya di sebuah universitas , ada yang tengah mengeluh atas takdirnya, ada yang menangis, tersenyum, terabaikan, terbaring di rumah sakit, dan ataupun mungkin ada juga di antara mereka yang saat ini tengah hampir mati di pedalaman hutan, dan mungkin juga terjebak di dalam lautan yang luas.
Tidak ada yang tahu.
Begitulah yang terjadi saat ini di bumi. Setiap detik selalu ada milyaran momen kisah manusia yang tercipta dalam waktu yang bersamaan. Tuhan yang agung memang hebat, karena, tiada satupun di antara mereka yang punya satu catatan cerita dan momen yang sama.
Setiap manusia itu hidup dalam kesendirian, meski tidur di atas satu bantal yang sama, namun tak pernah ada di antara mereka yang punya satu mimpi yang benar-benar sama.
Benar, saat ini yang hidup di dalam dunia ini hanyalah dirimu sendiri. Tidak ada orang lain. Mengapa? Karena tak ada satupun manusia yang ada di dunia ini yang punya satu cerita dan takdir yang sama sebagaimana takdir yang ada pada dirimu.
Setiap yang hadir kedalam hidupmu akan pergi pada waktunya. Mereka semua tidak lain hanyalah sekedar warna-warni yang mewarnai jalan hidupmu.
Maka dari itulah Tuhan berkata,
"Tidak ada yang dapat merubah dirimu kecuali dirimu sendiri."
Berangkatlah dari kesalahan dan bangkitlah dari kejatuhan. Jadikanlah waktumu yang ada menjadi penuh warna.
Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kesempatan, dan hari esok adalah harapan.
Senjata terbaik untuk mencapai hari esok adalah hari ini dengan sebuah rencana yang indah, hati yang mantap dan juga kedewasaan yang matang.
Janganlah menjadi seperti patung bisu yang hanya berdiri tegap sembari memikul senjatanya di kedua tangan, sementara pohon kelapa di sebelahnya sudah ribuan kali menghasilkan buah yang manis.
Orang yang hebat itu layaknya sebilah besi yang padat, yang kemudian di bakar kedalam bara api, di pukul hingga hancur, dan bahkan juga di rendam kedalam air panas, lalu di asah kembali, maka jadilah ia sebilah pedang yang tajam lagi mengkilat.
Bersemedi-lah dalam sunyi, karena pada saat itulah otak dan hatimu dapat berinteraksi dengan baik.
Tidak ada sebuah kejayaan yang dapat digapai dengan mudah. Angin tidak akan datang menggoyahkan pepohonan kecuali untuk menguji kekuatan akarnya.
Jika ingin sampai di puncak gunung yang tinggi, maka kau harus mendaki.
Ketahuilah..
Bahwa aku, kau, mereka, dan juga kita semua yang hidup pada detik ini, sebenarnya kita semua adalah makhluk-makhluk hebat yang pernah memenangkan sebuah pertempuran besar.
Kita pernah mengalahkan ratusan ribu, dan bahkan mungkin jutaan orang.
Kita semua mungkin lupa, dan bahkan tidak ingat lagi bahwa sebenarnya kita ini adalah orang-orang pilihan yang berhasil memenangkan perang.
Pertempuran yang mana? Kapan? Dan dimana?
Ingatkah anda? Sebelum kita semua disini bisa bernafas dengan lega, sebelum mata kita bisa melihat dunia yang nyata pada detik ini, atau yang lebih tepatnya sebelum kita lahir ke alam dunia ini, dulu, dalam rahim ibu kita ada jutaan sel yang saling bertempur untuk memperebutkan gelar sang juara demi sebuah tiket untuk berkunjung ke alam dunia ini. Dan kita adalah salah satu dari peserta yang ikut berperang untuk merebut kemenangan.
Hanya ada satu sel yang bisa keluar untuk menjadi seorang pemenang.
Siapakah sel kecil yang begitu hebat tersebut? Siapakah sang juara itu?
Dia adalah dirimu. Dirimu yang saat ini sedang menikmati kehidupan atas kemenangan besar yang telah kau perjuangkan.
Atas kemenangan itulah-kau bisa hidup hingga pada detik ini.
Jadi, jika kau pernah mengalahkan jutaan orang, jika kau adalah seorang juara? Lalu mengapa kau masih bertingkah seperti seorang pengecut?
Tepuk dadamu, siapa aku?
Aku adalah manusia pilihan yang pernah memenangkan sebuah pertempuran besar.
Comments
Post a Comment