Puisi motivasi dan nasehat...

*SUNGAI*

Bagai salju putih yang berguguran di langit...
Dedaunan sampai membeku terpesona...
Kepada hati yang mulia,
Sang pujangga itu berbudi luhur..
Membuat warna senja kian merona, rontok tersipu lenyap..
Duhai mata..
Jangan tertipu oleh warna,
Jangan tergoda oleh senyuman,
Dan jangan percaya kepada angan..
Karena sewaktu-waktu,
Warna akan meluntur senyuman menjadi murka,
Dan angan hanyalah nafsu..
Jadilah sungai kecil di pinggiran kota,
Ribut riuh tak pernah menghalanginya untuk terus mengalir...
Karena hidup adalah perjalanan..

*PENYESALAN*

Waktu menyaksikan semesta..
Setiap hari..
Daun-daun mengalah..
Kepada angin yang bertiup, mereka bernyanyi..
Sampai larut, sampai jatuh dan terkubur di perut bumi..
Tidak sadar menghibur duka yang justru menambah luka..
Seperti hati yang memaksakan diri..
Walau harus menentang otak..
Sudahlah...
Jujurlah kepada waktu yang selalu mengintipmu..
Tiada guna melawan diri..
Kelak Ruhmu akan menjerit..
Menyesali tiap-tiap jengkal waktu yang kau bohongi..
Catatan dunia sudah tertulis, Ia sembunyikan jauh di balik lapisan langit..
Bahwa, selamanya kebenaran akan tetap berkuasa..
Membungkam dusta yang penuh noda...

*KENANGAN*

Bayanganmu gesit..
Menari lincah, mengikuti nada semesta yang bertiup..
Seperti gumpalan asap yang lenyap..

Belum sempat aku memotretnya dengan kilatan cahaya di benak ku..
Menghafal setiap lekuk bekuk di wajahmu..
Apalagi seluk beluk tentangmu?
Kau malah berpaling, tak pernah muncul kembali setiap kali matahari datang membungkus dunia..

Apakah kau tahu?
Kini tubuhku hancur lebur? Seperti abu hitam yang rindu kepada asap putihnya?

Kini, harapanku lenyap di telang waktu..
Semakin lapuk tersiram hujan menjadi debu..

*PALESTINA*

Saksikanlah..
Di sini tiada bintang yang menghiasi langit..
Tiada iblis yang akan di lempar..
Malam sudah terlalu lama kelam, gelap melunturkan warna pelangi yang mewah di sepanjang hari..
Hujan sudah tidak berdaya lagi menghapus darah, membuat rumput tidak ada yang berani tumbuh..
Di kota bisu ini, kesunyian berkuasa abadi..
Kemanakah canda tawa itu pergi?
Suara nyanyian lucu sang malaikat kecil yang bersolek manis?
Lampu kota yang gemerlap indah?
Yang melenggak-lenggok di angkasa lepas?
Siulan burung-burung raksasa melenyapkan mereka, bersama kabut hitam putih yang tebal mengubah dunia.. Mengubur masa depan mereka, hingga membusuk dan hancur..

Baca cerita lainnya

Comments

  1. keren artikelnya....
    sukses terus ya..
    kunjungi juga:

    https://www.uma.ac.id/
    https://ekonomi.uma.ac.id/
    http://teknik.uma.ac.id/
    http://arsitektur.uma.ac.id/
    http://mesin.uma.ac.id/
    https://akuntansi.uma.ac.id/
    http://elektro.uma.ac.id/
    http://sipil.uma.ac.id/
    http://industri.uma.ac.id/
    http://informatika.uma.ac.id/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ISIM MUFRAD, MUTSANNA, DAN JAMAK

TERNYATA KEBERADAAN TEMBOK YA'JUJ WA MA'JUJ ADA DI....

Kisah pertarungan burung srigunting vs elang siraja udara