Riwayat Hidup Syaifuddin Qutuz

Nama aslinya ialah Mahmud Bin Mamdud. beliau adalah salah seorang tokoh besar yang amat berpengaruh didalam sejarah perkembangan islam. lahir di Afghanistan pada abad ke12 masehi. beliau juga seorang keponokan dari Raja Jalaludin Al Khawarizmi yang myashur dan pernah mengalahkan pasukan Tar Tar. akan tetapi kemenangan itu tidak bertahan lama dan akhirnya pasukan Tar Tar pun  mampu membalas kembali  kekalahan mereka. hal itulah yang membuat Raja Jalaludin beserta keluarganya melarikan diri dari kerajaan untuk menyelamatkan hidup menuju India, namun ternyata hal itu diketahui oleh pasukan Tar Tar dan kemudian menangkap mereka semua. sebagian mereka dibunuh, dan sebagian nya lagi dijadikan para budak.

Syaifuddin Qutuz adalah salah satu dari mereka yang masih hidup dan dijadikan sebagai budak. mereka semua diperjual belikan layaknya barang barang dagangan di sebuah pasar yang terletak disekitar daerah Damascus. disinilah kehidupan nya mulai berubah ketika salah seorang bani Ayyub membelinya dan membawanya ke Mesir. sesampainya di Mesir beliau dibeli lagi oleh salah seorang penduduk disana, kemudian beliau dijual lagi hingga pada akhirnya sampailah beliau ditangan sang Raja Al Muiz Izzuddin Aibak.

Disinilah Syaifuddin kecil tumbuh dan diajarkan dengan berbagai ilmu tentang kehidupan. mulai dari ilmu agama, ilmu fiqh, ilmu bela diri, dan juga tentang ilmu militer. semua yang di ajarkan padanya berhasil dia kuasai dalam waktu yang singkat. kecerdasan serta kepiawan nya didalam bidang militer sehingga membuat sang Raja menjadi semakin terkagum dan tertarik kepadanya . kemudian sang Raja menjadikan beliau termasuk salah satu dari anggota kerajaan, dan lama kelamaan akhirnya beliau diangkat lagi menjadi seorang Gubernur dikerajaan Mesir.

Ketika itu bangsa Mongol telah berhasil menaklukkan kota kota besar di timur tengah dan membunuh kaum muslimin dengan cara yang sangat kejam. serangan Mongol yang paling dahsyat  ialah ketika mereka meluluh lantakkan dinasti Abbasiyah di kota Baghdad yang mana pada saat itu kota Baghdad menjadi sebuah pusat kerajaan islam terbesar didunia. dinasti Abbasiyah yang maha kokoh serta telah berdiri selama 5 abad itu ternyata hilang dan lenyap begitu saja disapu oleh tentara mongol dalam masa 40 hari. jutaan nyawa kaum muslimin melayang disana, dan kemudian bangkai bangkai mereka disusun rapi oleh tentara Mongol hingga membentuk sebuah gunung yang amat besar sebagai peringatan bagi bangsa lain yang ingin menentang mereka. karena disaat itu hanya tiga daerah islam yang belum dikuasainya, yaitu Mekkah, Madinah, dan Messir.

Pada tahun 1257 Masehi Raja mesir Sultan Aibak beserta istrinya meninggal karena dibunuh oleh orang Turki KIpchaks  yang berasal dari Pulau Rhode. kemudian beliau digantikan oleh putranya Ali Almanshur pada tahun 1257-1259 M. putra sultan Aibak masih sangat belia dan belum pantas untuk memimpin negara. hal inilah yang membuat Ekonomi Messir kian menurun dan pemberontakan pun terjadi dimana mana. disaat itulah sepak terjang Syaifuddin Qutuz dimulai. melihat keadaan dalam negeri yang semakin darurat dan ancaman tentara Mongol dari luar bisa datang kapan saja, maka akhirnya Syaifuddin Qutuz pun mengkudetakan atau mengambil alih kerajaan pada bulan November tahun 1259 Masehi yaitu beberapa hari sebelum jatuhnya Aleppo.

Setelah mengambil alih kerajaan, dia langsung membersihkan kerajaan Mesir dengan memerangi para pemberontak sampai habis hingga ke akar akarnya. ketika itu kerajaan Syam satu satunya teman dekat kerajaan Mesir diserang oleh Mongol hingga habis tanpa tersisa. hal inilah yang menyebabkan tidak ada kontak lagi antara Syam dan Mesir sehingga membuat Mesir yang sedang dilanda pergolakan hebat itu seolah olah berdiri sendiri ditengah ancaman Mongol tanpa satu teman pun yang menolong. keadaan  yang sama juga dialami oleh kerajaan islam di Aleppo, Damskus, Palestina, dan pada Puncaknya ialah di Baghdad, yang tersisa hanyalah Mesir, Madinah, dan juga Mekkah.

Melihat keadaan Mesir yang semakin berada diambang kejatuhan, lalu Syaifuddin Qutuz  pun marangkum rencana dan menyatukan kembali bangsa Mesir dengan mengambil beberapa langkah yang sangat sulit sebagai berikut :
1. Syaifuddin Qutuz memulai kembali Reformasi di Messir.
2. Mengampuni para pemberontak dan memasuk kan kembali mereka dalam kerajaan Mesir.
3. Menyemangati Syam untuk bangkit kembali dan mengajak mereka bergabung dengan Mesir.
4. Memulai persiapan tentara baik dalam segi ekonomi dan juga militer
5. menyiapkan mental Rakyat mesir untuk berjihad yang dipelopori oleh para Ulama.

kebetulan lagi dikala itu Bangsa Mongol mengutus 4 orang utusan nya untuk mengirimkan surat kepadanya. Isi surat itu sebagai beriku :

"dari Raja timur dan tengah yang agung Khan untuk Raja Syaifuddi qutuz yang melarikan diri dari pedang kami. anda harus berpikir tentang apa yang terjadi pada negara negara lain dan tunduk pada kami. anda telah mendengar bagaimana kami memperlakukan pada kerajaan yang luas dan telah mmbersihkan bumi ini dari keadaan tercemar itu. kami telah menaklukkan daerah yang luas dan membantai semua orang, anda tidak dapat melarikan diri dari pada kami. kemanakah anda ingin lari? jalan apakah yang ingin anda tempuh?"
Kuda kuda kami cepat, anak panah kami tajam, pedang kami seperti petir, hati kami sekeras gunug gunung. tentara kami banyak seperti pasir, benteng tidak akan  mampu menahan kami. lengan anda tidak dapat menahan laju kami, doa anda kepada Allah tidak akan berguna untuk melawan kami. kami tidak digerakkan oleh air mata dan disentuh oleh ratapan. hanya orang orang yang mohon perlindungan yang akan aman. balas lah surat ini dengan cepat sbelum perang api dinyalakan".
"jika anda menolak maka anda akan menderita bencana yang amat mengerikan. kami akan menghancurkan masjid masjid anda dan mengungkap kelemahan Tuhan anda. dan kemudian kami akan mebunuh anak anak dan orang tua anda bersama sama. "saat ini andalah satu satunya musuh yang akan kami hadapi".

Setelah membaca isi surat tersebut, sedikitpun dia tidak gentar. bahkan beliau berani membunuh 4 orang utusan itu dan menggantungkan mayat mereka di Gerbang kota. kemudian dia langsung menyiapkan pasukan kerajaan dengan segera.
Ternunuhnya 4 orang utusan mereka tersebut sehingga membuat Mongol menjadi marah besar dan mengancam Syaifuddin Qutuz. disaat itu ada banyak dari pembesar keraajaan yang merasa takut dan gentar. kemudian Syaifuddin Qutuz mengumpulkan semua para pembesar kerajaan dan para ulama untuk berdiskusi dan mencari biaya untuk persiapan perang yang maha dahsyat itu. setelah semua mereka terkumpul didalam sebuah ruanagan istana, barulah Syaifuddin berkata :
"Wahai pemimpin pemimpin kaum muslimin, kamu digaji dari Baitul Mal, tapi sementara kamu tidak mau berperang. "siapa yang memilih berjihad, mari bersamaku. dan siapa yang takut dan tidak mau berjihad, pulang lah kerumahnya masing masing. Allah akan mengawasi kalian. sungguh dosa dosa kaum muslimin yang telah dilecehkan kehormatan nya akan ditanggung oleh mereka mereka yang tidak mau berjihad".

demikian kata kata Syaifuddin Qutuz yang singkat dan berhasil menegakkan bulu roma serta membangkitkan kembali semangat para petinggi kerajaan utuk berjihad.

Akan tetapi Syaifuddin Qutuz memerlukan biaya yang amat besar untuk mempersiapkan bekal bekal dan senjata dalam rangka menghadapi perang yang maha dahsyat itu. kemudian dia meminta agar para Ulama untuk mengeluarkan Fatwa yang cukup tegas :
"Apabila negara diserang musuh, maka wajib atas negara islam untuk memerangi musuh itu. harus diambil harta rakyatnya untuk membantu peperangan dengan syarat bila tidak ada lagi asset yang tersimpan di baitul mal, maka setiap kalian hendaklah menjual semua aset yang kalian miliki dan sisakan lah untuk kalin hanya kuda dan senjata saja. kalian dan rakyat adalah sama dalam keadaan seperti ini. adapun pengambilan harta sementara pimpinan tentara masih memiliki harta dan peralatan mewah, maka penarikan harta rakyat tidak menjadi keharusan".
Dengan Fatwa yang cukup tegas itu, maka hasilnya begitu bagus sehingga dalam waktu sekejap Kerajaan Mesir yang miskin itu berubah menjadi negara yang kaya. hal ini dikarenakan bantuan dari Allah dan Fatwa tersebut.

ketika semua persiapan telah siap, maka barulah Syaifuddin Qutuz menyusun rencana untuk membalaskan dendam kaum muslimin serta mengembalikan Marwah agama Islam yang telah di injak injak oleh bangsa Mongol.
Pada tanggal 3 september tahun 1260 Masehi atau bertepatan denga tanggal 25 Ranadhan tahun 658 Hijriah, akhirnya perang antara umat islam dengan Bangsa Mongol tidak dapat terelakkan lagi. diketika itu pertempuran terjadi disebuah daerah Ain Jalut dekat didekat daerah Palestina. pertempuran itu berlangsung amat sengit, sampai sampai Syaifuddin Qutuz membuka temeng kepalanya, dan kuda yang ditunggangi nya pun mati terbunuh. namun akhirnya pada hari itu pasukan tentara Mongol yang begitu kuat dan tidak pernah terkalahkan itu , ternyata mampu dikalahkan oleh pasukan Qutuz dala waktu sekejap.

setelah kekalahan itu, satu persatu kota Islam lepas dari tangan Mongol dan kembali kepangkuan negara Islam. kekalahan telak itu membuat Mongol tidak mampu berkutik lagi dan mereka semua habis disapu bersih oleh pasukan muslim dari tahun ketahun.

Namun rasa bahagia yang dirasakan oleh kaum muslimin diseluiruh dunia kala itu hanya sebentar. karena sekitar 40 hari setelah kemenangan tersebut, semua umat islam terkejut ketika mendengar sebuah berita duka yang amat menyedihkan. yaitu meninggalnya sang Raja Syaifuddin Qutuz pada tanggal 24 Oktober Tahun 1260 Masehi. beliau maeninggal karena sakit dalam perjalanan pulang. namun beberapa tahun setelahnya, akkhirnya umat islam tahu bahwa kematian nya bukan lah karena sakit, akan tetapi beliau meninggal karena dibunuh.
Meski masa kepemerintahannya hanya berlangsung singkat dalam masa 11 bulan, namun dia telah berhasil mengembalikan Marwah Agama Islam yang selama ini telah di injak injak oleh Bangsa Mongol. Jasanya tidak akan pernah terlupakan, dan namanya akan selalu dikenang oleh seluruh umat islam dari timur dan barat, serta utara dan selatan.
terakhir Syekh Al-Izz Abdussalam berkata ;
"Tiada orang yang memerintah perkara kaum muslimin setelah Umar Bin Abdul Azis Ra yang sebanding dengan Qutuz Ra dalam kesalihan dan keadilan nya''. Bilakah muncul lagi Quthuz Quthuz muda di zaman ini??''.

Qutubuddin AL-yunaini pernah mengatakan :
"sebelum Syaifuddin Qutuz menjadi seorang sultan, dia pernah bermimpi bertemu Tasulullah Saw. beliau mengatakan bahwa dialah yang akan menguasai Mesir dan dia jugalah yang mampu mengalahkan tentara Mongol".

demikianlah, semoga beliau diterima sebagai seorang mujahid dan di letakkan dalam barisan hambanya yang dimuliakan.
Walllahua'lam.....
CERITA LAINNYA
IKUTI KAMI DI FACEBOOK

Comments

Popular posts from this blog

ISIM MUFRAD, MUTSANNA, DAN JAMAK

TERNYATA KEBERADAAN TEMBOK YA'JUJ WA MA'JUJ ADA DI....

Kisah pertarungan burung srigunting vs elang siraja udara