Kisah haru yang akan membuat anda menangis ( Air mata kebahagiaan )

Ditengah tengah hirup pikuk pasar yang begitu ramai, terlihat semua orang sedang sibuk dengan urusan nya masing masing. pak hasan adalah salah satu nya, sepanjang hari beliau selalu sibuk melayani para pelanggan yang membeli bakso di warung nya itu.

pada suatu ketika disaat waktu zuhur sudah hampir masuk, pak hasan masih juga terlihat sibuk dengan para pelanggan nya itu.  "bungkus bakso nya satu ya pak"  kata salah seorang pembeli,  "iya dek, bentar ya.."  jawab pak hasan sambil menyiapkan bakso pelanggan nya.

" ini dek, pesanan nya udah siap.." kata pak hasan sambil memberikan bakso itu. " oke, terimakasih ya pak"  jawab sang pelanggan. " iya sama sama dek" jawab pak hasan sambil tersenyum manis.

"kamu ini masih kecil udah berani nyuri", kemana ibu dan ayah mu hah"?? "apakah mereka tidak mengajari mu dengan baik??" suara keras makian dari seorang ibu kepada bocah kecil yang mencuri obat di warungnya. semua orang pun pada berkumpul untuk menyaksikan kejadian itu.

Tak mau ketinggalan pak hasan pun keluar dari kedainya dan kemudian menghampiri ibu yang marah itu. "ada apa buk"? tanya pak hasan kepada ibu itu. "bocah ini kecil kecil sudah berani mencuri", dasar anak orang miskin, kurang ajar..!!". maki ibu itu lagi dengan nada yang lebih keras. akan tetapi anak itu hanya merunduk dan diam tidak mampu untuk berbicara lagi, mungkin dia tahu itu semua adalah salahnya.

"nak,, kenapa kamu mencuri?" tanya pak hasan kepada anak itu. "ibu saya sakit parah, saya tidak punya uang untuk membeli obat" jawab anak itu sambil menahan isak tangisnya. "halaah bohong,, kamu ini udah nyuri malah bohongin orang tua lagi" suara ibu membentak anak itu. namun anak itu hanya diam tidak berkutik karena merasa takut.

"buk, berapa harga obat ini??" tanya pak hasan kepada ibu itu. "tujuh puluh ribu"  jawab ibu itu dengan singkat. kemudian pak hasan menegeluarkan duit dari saku celananya dan memberikan ibu itu seratus ribu. "ini buk, tolong jangan marahin anak ini lagi, kasian dia"  kata pak hasan kepada ibu itu. "iya,, untuk kali ini aku maafkan, tapi kalau sekali lagi dia kedapatan mencuri di warungku, maka aku akan laporkan dia kepolisi". jawab ibu itu dengan lantang seraya pergi meninggalkan tempat itu.

" nak,, ibumu sakit??"  Tanya pak hasan dengan lembut. "iya" jawab anak itu singkat. "ini ambil obatnya, dan ini ada uang dua ratus ribu, rawatlah ibumu dengan baik ya", "kalau nanti kamu butuh pertolongan lagi, pergi aja temuin bapak di warung ini, insha allah bapak akan bantu" kata pak hasan sambil mengusap kepala anak itu dan memberikannya uang serta obat tersebut. 

Mendengar kata pak hasan yang lembut, barulah anak itu berani menengadah kan kepalanya keatas. kemudian dia menatap wajah pak hasan dengan tatapan yang sangat tajam, anehnya setelah itu dia pun langsung menyambar obat dan duit yang ada ditangan pak hasan dan berlari meninggal kan beliau tanpa mengucapkan terima kasih sedikitpun. akan tetapi tidak masalah bagi pak hasan, beliau hanya tertawa karena merasa bahagia ketika melihat anak itu berlari pulang kerumahnya.

Hari, bulan dan tahun terus berganti, tidak terasa 20 tahun telah berlalu dan kini usia pak hasan pun sudah semakin lanjut. kehidupan beliau juga sudah jauh berubah, kedai bakso  pak hasan yang dahulunya dibanjiri oleh para pelanggan,  namun sekarang malah sepi dan sudah jauh ketinggalan.

Terkadang jika warung nya sepi, maka pak hasan pun tidak mau diam ditempat, beliau lebih memilih untuk pergi menjual bakso nya itu berkeliling dengan menggunakan sepeda motor antik nya. semua itu beliau lakukan hanyalah semata mata untuk putri kesayanganya yang sekarang sedang meniti pendidikan di sebuah universitas.

Di hari itu hujan turun dengan sangat lebat, hingga membuat pak hasan memutuskan untuk menepikan motornya dan berteduh sebentar. akan tetapi sebelum beliau menepi, tiba-tiba saja sebuah mobil melaju dengan sangat cepat dan menabrak beliau hingga membuat pak hasan pun terpental jauh sampai beberapa meter. namun mobil yang menabrak beliau itu bukannya berhenti tapi malah pergi meninggalkan beliau begitu saja. untunglah ada dua orang pemuda yang kebetulan lewat disana dan kemudian beliaupun langsung dilarikan kerumah sakit.

Ketika itu desi sedang mengikuti proses belajar mengajar di kampus, tiba tiba mendadak handphone nya berbunyi. "halo,, assalaamuaalaikum ayah" kata desi mengira yang nelpon itu adalah ayah nya. "maaf,, ini dek desi ya??". "Iya" jawab desi penuh tanya. " sekarang ayah anda berada dirumah sakit, beliau mengalami kecelakaan dan kondisinya pun sangat menghawatirkan" kata si penelpon itu. "haaahh???   bapak saya kecelakaan??? sekarang beliau dirumah sakit mana pak??  kata desi panik dengan mata yang mulai berkaca kaca. "sekarang beliau ada di rumah sakit mayjen abu thalib sungai penuh" kata si penelepon. " oke pak,, saya kesana sekarang" jawab desi dengan lemas.

Tampa pamit kepada dosen yang sedang berdiri di depan, desi pun pergi meninggalkan lokal disaat itu juga. sesampai nya disana dia pun sangat terkejut sekali ketika melihat darah segar terus mengalir membasahi sekujur tubuh ayahnya itu. diapun berteriak histeris tak sanggup menahan tangis.

Kemudian desi mencoba untuk menenangkan dirinya dan menanyakan bagaimana kondisi ayah nya itu kepada sang dokter. "dok,, bagaimana keadan ayah saya dok"?  tanya desi kepada seorang kepala dokter disana yang terlihat masih muda. "Sabar ya mbak, ayah anda mengalami benturan yang sangat keras di bagian kepala nya, sehingga membuat otak kecil belakang nya terluka cukup parah" kata dokter pada desi. "tolong dok, sembuhkan ayah saya, saya janji saya akan bayar semuanya" kata desi sambil menangis.

"Ayah mbak harus segera cepat di operasi, paling lambat sampai pagi besok, jika tidak maka nyawa nya tidak akan tertolong lagi" kata salah seorang dokter di sana. "iya mbak cepat" jawab desi takut. "tapi biaya nya cukup mahal, mungkin sekitar rp 25 juta" sambung dokter yang satunya lagi. " iya,,nanti semuanya akan saya bayar, asalkan ayah saya bisa sembuh kembali" jawab desi meyakin kan dokter. "maaf mbak, tapi mbak harus bayar dulu uang muka nya 10 juta, jika tidak, maka kami akan menunggu sampai uang nya ada di pagi besok" jawab dokter. "tolong mbak, selamatkan ayah saya secepatnya, saya janji akan bayar semuanya" kata desi memohon. "iya mbak, tapi syaratnya mbak harus bayar dulu uang mukanya, paling lambat sampai pagi besok" kata dokter seraya pergi meninggalkan desi. 

Desi pun menangis tidak tau harus berbuat apa lagi. rasa khawatir dan bingung terus saja menghantui pikiran nya, hingga membuat diapun merasa tidak tenang. dia tidak tahu kepada siapakah dia harus meminjam uang sebanyak itu dalam masa kurang lebih 16  jam, sedangkan dia tidak punya siapa siapa lagi kecuali ayah nya itu. 

Akhirnya desi pun berniat untuk meminjam uang di bank. setibanya disana dia langsung mengajukan semua permohonan nya itu, akan tetapi dia tidak berhasil karena tidak dapat memenuhi syarat syarat yang telah disediakan oleh bank. 
Kemudian dia mencoba untuk menghubungi moli teman akrab nya itu untuk meminta bantuan. namun karena singkat nya waktu yang dibutuhkan oleh desi sehingga membuat moli tidak sanggup untuk menyediakan uang sebanyak itu. " maaf ya des,, bukan nya aku gak mau bantu, tapi waktu nya singkat banget" coba saja waktunya ditambah 1  hari lagi, insha allah aku bisa bantu". kata moli kepada desi. "ya udah gak papa li,, terimakasih ya" kata desi dengan nada kecewa.

Setelah lama berjalan kesana kemari mencari tempat untuk meminjam uang, tidak terasa malam pun telah datang menghampiri. akan tetapi desi belum juga berhasil mendapatkan uang muka untuk operasi ayah nya itu.
Hingga jarum jam di tangan nya sudah menunjukkan pukul 02:00 dini hari, semua manusia sudah terlelap, sedangkan desi masih juga terlihat berkeliaran seperti orang gila yang kesana kemari tanpa tujuan. 
Akhirnya dia pun memutuskan untuk kembali kerumah sakit untuk menemani ayah nya itu. namun sesampai nya di sana dia tidak menemukan ayahnya. dia pun menjadi sangat panik "dok,, ayah saya yang ada dikamar 211 dimana??"  tanya desi kepada salah seorang dokter. "owh,, mbak anak pasien ya?? " pasien yang ada di kamar nomor 211 telah dipindahkan ke ruang UGD,, karena kondisi nya semakin keritis" jawab dokter. "sebaiknya ayah mbak harus segera di operasi paling lambat sampai pagi besok, karena kondisinya sangat kritis" sambung dokter itu lagi. "ruang UGD dimana mbak??" tanya desi. "ada di lantai dua paling ujung kamar nomor 013" jawab dokter. Desipun langsung bergegas kesana untuk menemui ayahnya.

Akan tetapi sesampai nya disana desi tidak diperboleh kan masuk oleh dokter, dan akhirnya diapun terpaksa menunggu diluar duduk diatas kursi yang telah tersedia di sana. dalam hati dia terus berdoa supaya allah akan segera menolongnya, karena dia sudah semakin bingung dan tidak tahu harus bagaimana lagi.

Dilihat nya jarum jam sudah menunjukkan pukul 04:00 dini hari, mungkin karena malam sudah terlalu larut atau mungkin juga karena dia merasa sangat capek, akhirnya desi pun tertidur pulas diatas kursi itu hingga pagi datang.

"Mbak,,mbak,,bangun mbak" seorang suster membangun kan desi. dan desi pun terbangun dari tidurnya. kemudian dia segera berjalan memasuki ruangan tempat ayah nya itu, akan tetapi lagi lagi ayahnya sudah dipindahkan dan tidak ada lagi disana. 

"mbak,, pasien yang tadi malam ada disini sekarang dipindahkan kemana mbak??" tanya desi pada seorang suster. "owh mbak anak nya ya?" sekarang pasien yang bernama pak hasan itu sudah dipindahkan keruangan bedah untuk segera di operasi" jawab suster.
 "tapi kan uang mukanya belum dibayar," kata desi heran. "sudah mbak, semuanya telah dibayar lunas"," ini bukti pembayarannya" jawab suster sambil memberikan selembar kertas pada desi. "haahhh,, memangnya siapa yang membayarnya?? tanya desi penasaran. "tadi pagi ada salah seorang dokter disini yang membayarnya, dia ikhlas membantu ayah nya mbak" jawab suster itu meyakinkan desi.

desi pun terdiam karena heran, penasaran, dan juga bingung. "bisakah anda membawa saya kepada dokter itu mbak??" "saya ingin mengucapkan terimakasih kepadanya" kata desi kepada suster itu. "bisa, tapi sekarang dokternya sedang sibuk mengerjakan operasinya ayah mbak" kata suster itu. "ooohh,," ya udah, terima kasih ya mbak" kata desi kepada suster itu.

Desi pun berjalan keluar menuju sebuah warung untuk sarapan pagi. kira kira beberapa jam kemudian, dia kembali lagi kerumah sakit untuk melihat kondisi ayah nya dan serta mencari tahu siapakah sosok dokter yang baik hati dan telah menolong ayah nya itu.

"Sus, bagaimana keadaan ayah saya??" tanya desi kepada suster yang tadi. "eeh mbak desi,," alkahamdulillah,, operasi ayahnya mbak sudah berjalan dengan lancar" jawab suster itu. "dan sekarang beliau sudah dipindahkan ke kamar 211" sambung suster itu lagi. "benar mbak???" alkhamdulillah ya allah" kata desi terharu sambil mengusap air matanya.

Dengan cepat dia pun segera bergegas menuju kamar 211 untuk melihat langsung kondisi ayahnya itu. mungkin karena efek biusnya masih belum habis, maka karena itulah ayah nya desi belum juga sadarkan diri. beliau hanya terbaring lemah seperti orang tidur dengan wajah yang terlihat pucat.

"mbak desi" sapa suster yang tadi datang untuk mengecek keadaan ayah nya desi. "Eeh mbak" jawab desi sambil tersenyum. "waktu dzuhur hampir habis, mbak desi gak sholat?"  tanya suster itu. "iya mbak, saya lagi halangan" jawab desi singkat. 
"ooh iya,, dokter yang membayar biaya operasi ayah saya dimana sus,, saya ingin bertemu dan mengucapkan tetimakasih sama beliau, karena saya berhutang budi pada beliau" tanya desi pada suster itu. "ohh dokter itu..., beliau sudah pulang kerumah nya, tapi beliau bilang kalau besok ayah nya desi sudah sadar, maka beliau akan datang langsung kesini untuk menjenguk ayah nya desi" jawab dokter itu "ooh,, begitu ya sus" jawab desi penasaran.

Kemudian desi membuka dompetnya untuk melihat jumlah duit yang masih tersisa. tidak lebih dari 200 ribu rupiah, mungkin begitulah duit yang masih ada di balik dompetnya itu. setelah itu, desi langsung bergegas keluar dari rumah sakit menuju sebuah mall terdekat. dia ingin membelikan beberapa hadiah untuk sang dokter sebagai tanda terimakasih nya yang tak terhingga. rencana nya desi akan memberikan nya pada pagi besok sewaktu dokter itu datang untuk menjenguk ayah nya itu.

Hadiah yang di beli nya itu tidak lah terlalu mahal. hanya seperti perlengkapan sholat yang berupa sarung, sajadah, dan sebuah peci putih. dan dia juga membelikan beberapa buah buahan seperti apple dan anggur. setelah itu, dia pun segera kembali kerumah sakit untuk menjaga ayah nya itu.

Desi terus saja duduk seorang diri disamping ayah nya itu hingga malam datang pun tanpa terasa. tidak mau berdiam diri ditempat, kemudian desi mengambil semua hadiah hadiah yang telah dibelinya tadi dan kemudian membungkusnya dengan sangat rapi agar terlihat menarik.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 01:00 dini hari, akan tetapi ayah nya desi itu belum juga sadarkan diri. akhirnya desi pun tertidur disamping ayah nya itu hingga pagi datang.

Tiba tiba sebuah tangan mengusap dahinya, sehingga membuat desi pun terbangun dari tidurnya itu. dia terkejut ketika melihat ayah nya itu telah siuman dan tersenyum manis kepadanya, meskipun senyuman itu masih terlihat berat untuk dilepaskan.

"ayah,,desi sayang ayah.. ayah gak usah jualan keliling lagi ya" desi kan udah bisa nyari duit sendiri" kata desi menangis haru sambil memeluk ayah nya itu. "iya nak" jawab ayah desi pelan hampir tak terdengar. 
"tunggu dusini sebentar ya, desi mau beliin makanan buat ayah"," udah dua hari ayah gak ada makan" kata desi pada ayahnya. ayah nya hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.

Kemudian desi pun keluar dari ruangan itu untuk membelikan makanan buat ayahnya. tidak lama kemudian akhirnya desi kembali lagi dengan membawa beberapa makanan untuk ayahnya itu. "ini makan yah, habisin ya" kata desi sambil menyuapi ayah nya makan.

Selesai makan ayahnya bertanya pada desi "berapa biaya rumah sakit ayah?". "25 juta yah" jawab desi. mendengar jawaban desi tersebut sehingga membuat ayah nya terbungkam diam tanpa suara. beliau tidak tahu dari manakah beliau mengambil duit sebanyak itu, sedangkan beliau masih dalam keadaan sakit.

"tapi semuanya udah lunas dibayar oleh seorang dokter yang baik hati, beliau ikhlas menolong ayah", namun sampai sekarang desi belum tahu yang mana dokternya, karena dokternya selalu sibuk melayani pasien" cerita desi kepada ayahnya. "haahhh...!!! dimanakah dokter itu..??? ayah ingin memeluk dan mencium tangan nya," "ayah ingin mengucapkan terima kasih kepadanya"" kata ayah desi dengan ekpresi penasaran. "tolong carikan dokter itu, dan bawa dia kesini" sambung ayahnya lagi.

"kemaren seorang suster bilang sama desi bahwa dokter itu akan datang untuk menjenguk ayah di pagi ini" kata desi pada ayahnya. "syukurlah kalau begitu" kata ayah desi. "tolong ambilkan duit dalam dompet ayah dan belikan makanan yang banyak utuk menyambut tamu terhormat kita nanti" sambung ayahnya lagi.
"ayah,, semuanya sudah desi beliin ni.." kata desi sambil menunjukkan hadiah yang dia bungkus tadi malam. "alkhamdulillah" kata ayah desi merasa lega sambil tersenyum.

Jam sudah menujjuk kan pukul 01:00 siang, namun dokter yang ditunggu tunggu belum juga datang. pak hasan pun juga sudah tertidur lelap, sedangkan desi asyik membaca sebuah buku sambil menemani ayah nya itu.

"tookk tookk" suara ketukan pintu terdengar ditelinga desi. "assalaamuaalaikum" bunyi suara lelaki mengucapkan salam. " waalaikumsalam" jawab desi sambil berjalan keluar untuk membukakan pintu. dia pun terkejut ketika melihat seorang lelaki tampan bersama seorang ibu yang tersenyum padanya. "ayo silakan masuk buk" ajakan desi kepada ibu dan lelaki itu.

"gimana keadaan ayahnya,??udah mendingan apa belum...?? tanya seorang ibu yang bersama lelaki itu. "alkhamdilillah buk, tadi pagi beliau udah mulai bisa makan" jawab desi lembut.

didalam hati kecilnya desi bertanya tanya. apakah benar sosok dokter yang baik hati itu adalah pria tampan yang ada didepannya itu?? "ahh tidak mungkin, jika dia adalah seorang dokter kenapa dia tidak memakai seragamnya" gumam desi dalam hatinya.

tidak lama kemudian seorang suster datang untuk mengecek kondisi ayah nya itu, "assalaamuaalaikum" kata suster itu. "waalaikumsalam" jawab desi dan dua orang asing itu. kebetulan lagi suster itu adalah suster yang becerita kepada desi kemarin. kemudian suster itu langsung masuk untuk mengecek kesehatan ayahnya itu.. 

ayah desi pun terbangun dari tidurnya. kemudian beliau melihat dua orang yang tak dikenal sedang bersama putrinya itu. kemudian beliau bertanya "desi,, apakah orang ini adalah dokter yang berhati mulia itu??" tanya ayah desi pada desi. "gak tau yah" jawab desi pelan.
kemudian suster itu bersuara "iya pak"..
"bapak inilah orang nya" sambung suster itu.

Mendengar jawaban si suster itu maka ayah desi pun langsung terbangun dari ranjang tidurnya. beliau kemudian memeluk pria itu serta mencium tangan nya "terimakasih pak,, saya tidak tahu harus bagaimana lagi membalas jasa bapak" kata ayah desi dengan air mata berlinang.
"saya harap bapak akan terima hadiah ini atas ucapan terima kasih saya kepada bapak yang sebesar besarnya "
"suatu saat nanti saya pasti akan membalas semua jasa jasa bapak" sambung desi sambil memberikan hadiah itu.

"Pak hasan.. mbak desi.. kalian tidak usah repot repot seperti itu,, sebenarnya saya lah yang ingin mengucapkan terima kasih pada bapak, karena bapak pernah menolong saya diwaktu dulu" kata dokter yang bernama haris tersebut.

"kapankah saya pernah menolong pak haris??" kata pak hasan penuh tanya. 
"Apakah bapak masih ingat ketika 20 tahun yang lalu..." "ketika itu ada seorang bocah kecil yang dimaki depan kedai bapak oleh seorang ibu karena mencuri obat di warung nya??"
" dan kemudian bapak membantu anak itu, dengan memberikan obat serta uang dua ratus ribu kepada nya..???

"iya,, saya masih ingat" jawab pak hasan penasaran.
"Saya lah bocah kecil itu,..
 "sayalah bocah yang menatap wajah bapak dengan tatapan tajam dan berlalu pergi tanpa sempat mengucapkan terimakasih".
"Berkat obat dan uang yang bapak berikan itu sehingga membuat ibu saya bisa selamat dari penyakit yang hampir merenggut nyawa nya".
"inilah ibu saya" sambung dokter itu sambil memperkenalkan ibunya.

Mendengar jawaban si dokter itu sehingga membuat pak hasan dan semua yang ada disitu pun ikut menangis karena merasa sangat terharu.
sungguh tidak disangka ternyata bocah kecil yang pernah beliau tolong  diwaktu dulu itu, tetnyata dialah orang yang telah menolong beliau ketika beliau sudah tidak berdaya lagi.

"Pak hasan," kata dokter itu..
"apakah bapak tahu kenapa saya menatap wajah bapak dengan tatapan yang sangat tajam di waktu dulu???
"Karena saat itu saya sedang mengingat wajah bapak, dan saya berjanji suatu hari nanti saya akan membalas semua jasa bapak itu", dan saya rasa inilah hari yang paling tepat bagi saya untuk menepati janji saya itu.

Pak hasan pun menagis sejadi jadinya. beliau tidak menyangka ternyata rencana tuhan akan berjalan indah seperti itu.

Singkat cerita...
Ternyata dokter haris yang tampan itu jatuh cinta pada desi, dan begitupun sebaliknya desi.
Akhirnya mereka berdua pun menikah dan hidup bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

ISIM MUFRAD, MUTSANNA, DAN JAMAK

TERNYATA KEBERADAAN TEMBOK YA'JUJ WA MA'JUJ ADA DI....

Kisah pertarungan burung srigunting vs elang siraja udara